Ketik judul itu aja udah bikin Ri merinding, apalagi jika lihat beberapa pic yang Ri pasang di sini.
Sudah lama juga Ri terima pic ini, cuma mo posting maju mundur, cuma pengen share aja ama teman - teman. Ternyata seperti ini lho kita waktu di dalam perut.
Hanya saja mungkin kita lebih beruntung ( bila dilihat dari kaca mata saya atau teman2 mungkin ) bisa lahir ke dunia ini, menghirup udara dunia yang meskipun fana tapi menyimpan sejuta rasa, menikmati kehidupan dengan segala suka dukanya, tumbuh dan berkembang; mulai dari merangkak, ditatih, hingga mampu berjalan sendiri, sampai akhirnya Sang Pemilik Hidup mengambil kembali nyawa kita.
Sungguh lebih beruntung bukan, daripada janin - janin korban aborsi ini.
Sungguh beruntung kita memiliki orang tua yang peduli akan kehadiran kita, sungguh beruntung kita hadir di tengah keluarga yang kaya cinta kasih, sungguh beruntung pula kita dilahirkan sehat wal afiat, tanpa kekurangan satu apapun, sungguh keberuntungan yang luar biasa.
Tapi coba bayangkan, jika kita menjadi mereka yang tampak dalam gambar - gambar ini, bagaimana perasaannya ?
Pasti sedih luar biasa mungkin. Kenapa saya bilang mungkin, karena saya tidak bisa benar - benar dalam posisi mereka, saya tidak tau pasti apa perasaan mereka. Bisa sedih, bisa juga malah gembira, gembira karena tidak akan pernah hadir di tengah keluarga yang tidak mencintainya, mungkin seperti itu alasannya.
Ini janin yang diaborsi saat kehamilan muda, dibawah 1 bulan. Janin keluar bersama gumpalan - gumpalan darah.
Janin pada kehamilan lebih lanjut (1-3 bulan)
Pada tahap ini, dimana janin baru berusia sekitar beberapa minggu, bagian-bagian tubuhnya mulai terbentuk. Aborsi dilakukan dengan cara menusuk anak tersebut kemudian bagian-bagian tubuhnya dipotong-potong dengan menggunakan
semacam tang khusus untuk aborsi (cunam abortus).
Anak dalam kandungan itu diraih dengan menggunakan tang tersebut, dengan cara menusuk bagian manapun yang bisa tercapai. Bisa lambung, pinggang, bahu atau leher. Kemudian setelah ditusuk, dihancurkan bagian-bagian tubuhnya, tulang-tulangnya di remukkan dan seluruh bagian tubuhnya disobek-sobek menjadi bagian kecil-kecil agar mudah dikeluarkan dari kandungan.
Ada potongan tangan, potongan kaki, potongan kepala dan bagian-bagian tubuh lain yang mungil. Anak tak berdosa yang masih sedemikian kecil telah dibunuh dengan cara yang paling mengerikan.
Kata - kata diatas merupakan narasi yang menjelaskan tentang gambar tersebut, hanya sedikit kata yang saya edit.
Narasi berikut ada dalam e-mail yang saya terima.
Aborsi pada kehamilan lanjutan (3 sampai 6 bulan)
Pada tahap ini, bayi sudah semakin besar dan bagian-bagian tubuhnya sudah terlihat jelas.
Jantungnya sudah berdetak, tangannya sudah bisa menggenggam. Tubuhnya sudah bisa merasakan sakit, karena jaringan syarafnya sudah terbentuk dengan baik.
Aborsi dilakukan dengan terlebih dahulu membunuh bayi ini sebelum dikeluarkan. Pertama, diberikan suntikan maut (saline) yang langsung dimasukkan kedalam ketuban bayi.
Cairan ini akan membakar kulit bayi tersebut secara perlahan-lahan, menyesakkan pernafasannya dan akhirnya setelah menderita selama berjam-jam sampai satu hari bayi itu akhirnya meninggal.
Selama proses ini dilakukan, bayi akan berontak, mencoba berteriak dan jantungnya berdetak keras.
( Tulisan pada foto :
This is baby choice, a precious 4 1/2 month old little girl, burned by the saline solution used to abort her. .... We have been led to believe that having an abortion is removing a mass of tissue. LOOK AT THIS LITTLE GIRL, she is more than a mass of tissue. She is a perfectly formed human being ! IS THIS SUCH A GOOD CHOICE ? )
Berikut ini kalimatnya tanpa saya edit sama sekali.
Aborsi pada kehamilan besar (6 sampai 9 bulan)
Pada tahap ini, bayi sudah sangat jelas terbentuk. Wajahnya sudah kelihatan, termasuk mata, hidung, bibir dan telinganya yang mungil. Jari-jarinya juga sudah menjadi lebih jelas dan otaknya sudah berfungsi baik.
Untuk kasus seperti ini, proses aborsi dilakukan dengan cara mengeluarkan bayi tersebut hidup-hidup, kemudian dibunuh.
Cara membunuhnya mudah saja, biasanya langsung dilemparkan ke tempat sampah, ditenggelamkan kedalam air atau dipukul kepalanya hingga pecah.
Sehingga tangisannya berhenti dan pekerjaan aborsi itu selesai. Selesai dengan tuntas hanya saja darah bayi itu yang akan mengingatkan orang-orang yang terlibat didalam aborsi ini bahwa pembunuhan keji telah terjadi.
Hmm, suatu proses yang sangat mengerikan, menyakitkan, dan benar-benar tidak manusiawi. Anak yang hadir sebagai bagian dari buah cinta seorang pria dan wanita, yang seharusnya dipeluk, digendong dan dirawat dengan penuh kasih sayang, disia - siakan. Sungguh telah menolak kesempatan menerima karunia yang istimewa, dimana pasangan lain banyak yang menantikan hadirnya sang buah cinta yang tak kunjung hadir, eh malah ada yang menyia - nyiakan kesempatan itu, sanggup menjadi algojo bagi anaknya sendiri.
Mau makan nangka ya harus siap kena getahnya dunk.